B.J. Habibie pada akhir 2010 meluncurkan bukunya, "Habibie dan Ainun" yang berisi perjalanan hidup bersama sang istri (almarhumah) Hasri Ainun Habibie. Kini, buku setebal 323 halaman yang sudah diterbitkan dalam berbagai bahasa itu akan difilmkan.oleh MD Pictures.
"Saya berharap buku Habibie dan Ainun bisa menginspirasi, namun film ini seharusnya bisa lebih menginspirasi lagi," kata Habibie.
Habibie bercerita bahwa satu pekan penuh setelah Ainun berpulang, setiap tengah malam dia menangis.
Pengakuan itu diceritakannya saat temu pers film 'Habibie dan Ainun' di Jakarta, Minggu.
Menulis adalah terapi yang digunakannya untuk mengatasi kesedihan setelah berpulangnya sang Istri, Hasri Ainun Habibie.
"Saya akhirnya menulis buku 'Habibie dan Ainun' untuk keluar dari masalah yang saya hadapi karena psikosomatis pascaberpulangnya Ainun," kata Habibie.
Duka yang mendalam, membuat Habibie sempat jatuh sakit dan diminta untuk menjalani terapi dengan pengawasan dokter.
Dia mengatakan bahwa dirinya meerasa kehilangan separuh jiwanya. "Saya menjadi sinting, dan menulis membuat saya kembali normal," kata dia.
Buku 'Habibie dan Ainun' yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, Inggris, Jepang, Cina, Jerman, dan Belanda.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tuliskan komentar anda.
"kritik membangun" anda sangat kami butuhkan untuk pengembangan blog ini.
terima kasih.