Selasa, 08 November 2011

MISTERI HANTU SELULAR




Sinopsis: 

Viki, Alissa, Cintya, Rama, Rezky, dan Olla bersahabat sejak SMA, dan kini mereka bertemu dan mengadakan pesta reuni di sebuah villa bernama Jalatunda yang dijaga oleh seorang kakek bernama Sastro.  Istri kakek Sastro, nenek Murti senang melantunkan tembang Jawa berunsur magis. Saat pesta berlangsung di villa Jalatunda mereka mengadakan sessi “pengakuan dosa”, yakni saling mengungkapkan perasaan mereka selama ini. Pengakuan dosa itu ditulis masing-masing di sms dan dikirimkan ke ponsel mereka semua. Dari sms itu mereka akhirnya mengetahui apa yang mereka rasakan selama ini. Klimaks dari acara itu adalah Viki dan Alissa “melarikan diri” berdua ke dalam gudang dan melakukan perbuatan terlarang, hingga diketahui oleh sesosok “hantu”. Disanalah Alissa terbunuh dan Viki pingsan dihantam kayu

Teman-teman yang lain diteror oleh sosok hantu misterius lewat ponsel dengan suara tembang yang biasa dilantunkan oleh Nenek Murti. Teror-teror itu membuat semuanya merasa frustrasi. Lalu mereka mendatangi orang pintar dan diminta untuk kembali ke villa menyelesaikan semua masalah mereka
Setahun kemudian, mereka kembali lagi ke villa Jalatunda. Namun di villa itu dalam beberapa malam mereka menemui ajalnya secara misterius. Setelah kematian mereka satu per satu, akhirnya giliran Cintya yang terakhir. Cintya berhadap-hadapan dengan “hantu selular” itu sendiri. Mereka berdebat di ujung maut
Siapakah sosok ‘hantu’ tersebut? berhasilkah Cintya menghadapinya?


Synopsis:

Viki, Alissa, Cintya, Rama, Rezky, and Olla friends since high school, and now theymet and held a reunion party at a villa called Jalatunda which is guarded by a grandfathernamed Sastro. Sastro wife's grandfather, grandmother sang happy Murti Java berunsur magicalsong. When the party took place at the villa Jalatunda they held a session "confession", which ismutually express their feelings during this time. Confession was written in each sms sent to cell phones and all of them. Of sms that they finally know what they are feeling during this time. The climax of the show is Viki and Alissa "escape" together into a warehouse and performforbidden acts, to be known by a figure "ghost". Alissa's where Viki killed and passed out of wood hit

Other friends who are terrorized by a mysterious ghost voice over the phone with the usual songsung by Grandma Murti. The terrors that makes it all feel frustrated. Then they went to a wise man and asked to return to the villa solve all their problems
A year later, they returned again to the villa Jalatunda. But the villa was in a few nights they met their deaths under mysterious circumstances. After their deaths one by one, finally turn the lastCintya. Cintya face to face with the "ghost cellular" itself. They argued at the end of the death
Who is the figure of 'ghost' is? Did Cintya deal with it?

Genre: Horror
Cast: Boy Hamzah, Gita Sinaga, Udji Tongki, Umar Syarif, Reyna Venzka, Guruh Sukarno Putra, Permadi Sh.

















MUDIK LEBARAN





Sinopsis :
Selama tiga tahun di ibukota GUNADI masih juga menganggur. Sementara bapaknya memintanya Lebaran tahun ini harus pulang kampung. Sudah tiga tahun, Lestari menunggu segera dinikahi. Orangtua Lestari sudah merestui, mereka juga tidak meminta mas kawin yang banyak cukup perlengkapan shalat, tunai!
Keluarga Iskandar, pejabat di Kementerian Sarana Publik, dianggap warga desa Wonosalam, Yogyakarta, sebagai orang sukses. Iskandar tiap tahun mengadakan open-house. Iskandar juga yang menyediakan kurma ‘Tanah Arab – meskioun dibelinya di Tanah Abang. Juga perangkat sholat yang dibagi merata kepada semua warga desa
Martono, diminta istrinya pulang dan menjalani puasa di kampungnya di Wonogiri. Namun Martono menolak, ia kali ini ingin menjalani puasa di ibukota. Banyak rezeki yang tidak boleh dilewatkan. Istri Martono yang tengah hamil tua, membutuhkan banyak uang hasil untuk membiayai persalinan
Sudah delapan tahun, Kuncoro selalu mengajak keluarganya mudik ke Jawa Tengah. Padahal, Yustina belum sekalipun menikmati Lebaran hari pertama di kampungnya, Bukit Tinggi. Dua anaknya, juga belum sekalipun sungkeman dengan kakek-nenek mereka di hari pertama Lebaran. Kuncoro begitu dominan.
Bisakah tokoh-tokoh di atas menjalani ritual mudik sebagaimana mereka jalani selama ini? Tiap tahun mereka rasakan semua kesulitan, kesusahan dan kesengsaraan, namun sebagai ritual budaya, mudik tidak sekadar dipandang sebagai perjalanan dari kota-kota besar menuju kota-kota lebih kecil, tapi sebuah mobilisasi manusia yang tengah mencari identias kemanusiaannya. Mudik di tengah-tengah menjalani puasa, juga tidak ubahnya seperti ibadah itu sendiri. Mudik tidak ubahnya uji kesabaran dan penyerahan diri yang hasilnya tidak ada yang tahu. Pasrahkan saja kepada ALLAH SWT!

Synopsis : 
For three years in the capital Gunadi still unemployedWhile his father asked him Fitri this yearhave returned homeIt's been three yearswaiting for Sustainable soon marriedLestari wasblessed parents, they did not ask enough dowry which many prayers equipmentcash!


Family Iskandar, an official at the Ministry of Public Facilitiesvillagers considered Wonosalam,Yogyakartaas successful people. Iskandar each year held an open-house. Iskandar alsoprovides datesArab Land - meskioun bought at Tanah AbangAlso the prayer that is dividedequally among all the villagers

Martonoasked his wife to go home and live in his village in Wonogiri fastingHowever Martonorefusedhe this time wants to undergo fasting in the capitalMany of the sustenance whichshould not be missedMartono wife who was pregnantneed a lot of money to finance labor

Already eight yearsKuncoro always took the family back and forth to Central JavaIn factnoteven enjoy Lebaran Yustina first day in his villageBukit Tinggi. Two childrenalso have not evenSungkeman with their grandparents on the first day of holiday. Kuncoro so dominant.

Can figures on homecoming rituals as they live so long? Each year they felt all the difficulties,troubles and tribulationsbut as a cultural ritualgoing home is not just seen as a journey frombig cities to smaller townsbut a man who was looking for mobilization of human identity. Forthin the midst of undergoing fastingnor are like worship itselfNot going home is like a test of patience and resignation that no one knows the outcomePasrahkan only to GOD Almighty!


Genre
Writer
Producer
Director
Studio
Cast
: Comedy
: Away Kilmer
: Raam Punjabi

: Muchyar Syamas
: Multivision Plus
: Irwansyah
  Wiwit Gunawan
  Ray Sahetapy
  Melly Zamri
  Irvan Penyok
  Leroy Osmani
  Sonya