Rabu, 11 Juli 2012

Seandainya



Cinta hidup dalam sunyi bersama Papanya, yang bisu dan tuli. Percakapan mereka adalah bahasa isyarat. Semuanya berjalan normal, hingga muncul Arkana. Papa merasa Cinta berubah setelah ada Arkana, dan menganggap Arkana anak berandalan. Papa melarang Cinta berhubungan dengan Arkana. Tapi, semakin dilarang hubungan itu semakin menjadi. Cinta dan Arkana pun lewat jalan belakang.
Papa tahu kalau Cinta tetap menjalin hubungan dengan Arkana. Papa amat marah. Dan kemarahannya mencapai puncak: tak mau tahu lagi soal Cinta. Sementara itu kondisi Cinta makin memburuk, hingga Papa membawanya ke dokter. Cinta ternyata sakit leukimia. Karena merasa bersalah pada Papanya dan sakit, Cinta memutuskan untuk menjauhi Arkana. Arkana merasa ada yang disembunyikan Cinta. Diam-diam ia mengikuti Cinta dan mengalami kecelakaan ringan.
Tidak terduga, Papa “merestui” Cinta untuk berteman lagi dengan Arkana. Hubungan Papa Cinta dan Arkana membaik. Bahkan Papa memberitahu soal sakit Cinta pada Arkana. Tapi di depan Cinta, Arkana bersikap seakan Cinta hanya sakit ringan. Arkana tidak memperlakukan Cinta seperti orang sakit. Walau dibelakang Cinta, Arkana tak dapat menutupi luka hati dan ketakutannya ditinggal Cinta.




0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar anda.
"kritik membangun" anda sangat kami butuhkan untuk pengembangan blog ini.
terima kasih.